Biografi; Taufiq Ismail

8 Maret , 2008 at 6:45 pm (Biografi, Sastra, Taufiq Ismail, Tokoh)

taufik00.gif

Taufiq Ismail lahir di Bukittinggi, 25 Juni 1935. Masa kanak-kanak sebelum sekolah dilalui di Pekalongan. Ia pertama masuk sekolah rakyat di Solo. Selanjutnya, ia berpindah ke Semarang, Salatiga, dan menamatkan sekolah rakyat di Yogya. Ia masuk SMP di Bukittinggi, SMA di Bogor, dan kembali ke Pekalongan. Pada tahun 1956–1957 ia memenangkan beasiswa American Field Service Interntional School guna mengikuti Whitefish Bay High School di Milwaukee, Wisconsin, AS, angkatan pertama dari Indonesia.

Ia melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan, Universitas Indonesia (sekarang IPB), dan tamat pada tahun1963. Pada tahun 1971–1972 dan 1991–1992 ia mengikuti International Writing Program, University of Iowa, Iowa City, Amerika Serikat. Ia juga belajar pada Faculty of Languange and Literature, American University in Cairo, Mesir, pada tahun 1993. Karena pecah Perang Teluk, Taufiq pulang ke Indonesia sebelum selesai studi bahasanya.

Semasa mahasiswa Taufiq Ismail aktif dalam berbagai kegiatan. Tercatat, ia pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa FKHP UI (1960–1961) dan Wakil Ketua Dewan Mahasiswa (1960–1962).
Ia pernah mengajar sebagai guru bahasa di SMA Regina Pacis, Bogor (1963-1965), guru Ilmu Pengantar Peternakan di Pesantren Darul Fallah, Ciampea (1962), dan asisten dosen Manajemen Peternakan Fakultas Peternakan, Universitas Indonesia Bogor dan IPB (1961-1964). Karena menandatangani Manifes Kebudayaan, yang dinyatakan terlarang oleh Presiden Soekarno, ia batal dikirim untuk studi lanjutan ke Universitas Kentucky dan Florida. Ia kemudian dipecat sebagai pegawai negeri pada tahun 1964.

Taufiq menjadi kolumnis Harian KAMI pada tahun 1966-1970. Kemudian, Taufiq bersama Mochtar Lubis, P.K. Oyong, Zaini, dan Arief Budiman mendirikan Yayasan Indonesia, yang kemudian juga melahirkan majalah sastra Horison (1966). Sampai sekarang ini ia memimpin majalah itu.

Taufiq merupakan salah seorang pendiri Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Taman Ismail Marzuki (TIM), dan Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) (1968). Di ketiga lembaga itu Taufiq mendapat berbagai tugas, yaitu Sekretaris Pelaksana DKJ, Pj. Direktur TIM, dan Rektor LPKJ (1968–1978). Setelah berhenti dari tugas itu, Taufiq bekerja di perusahaan swasta, sebagai Manajer Hubungan Luar PT Unilever Indonesia (1978-1990).

Pada tahun 1993 Taufiq diundang menjadi pengarang tamu di Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, Malaysia.
Sebagai penyair, Taufiq telah membacakan puisinya di berbagai tempat, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Dalam setiap peristiwa yang bersejarah di Indonesia Taufiq selalu tampil dengan membacakan puisi-puisinya, seperti jatuhnya Rezim Soeharto, peristiwa Trisakti, dan peristiwa Pengeboman Bali.

Hasil karya:

1. Tirani, Birpen KAMI Pusat (1966)
2. Benteng, Litera ( 1966)
3. Buku Tamu Musium Perjuangan, Dewan Kesenian Jakarta (buklet baca puisi) (1972)
4. Sajak Ladang Jagung, Pustaka Jaya (1974)
5. Kenalkan, Saya Hewan (sajak anak-anak), Aries Lima (1976)
6. Puisi-puisi Langit, Yayasan Ananda (buklet baca puisi) (1990)
7. Tirani dan Benteng, Yayasan Ananda (cetak ulang gabungan) (1993)
8. Prahara Budaya (bersama D.S. Moeljanto), Mizan (1995)
9. Ketika Kata Ketika Warna (editor bersama Sutardji Calzoum Bachri, Hamid Jabbar, Amri Yahya, dan Agus Dermawan, antologi puisi 50 penyair dan repoduksi lukisan 50 pelukis, dua bahasa, memperingati ulangtahun ke-50 RI), Yayasan Ananda (1995)
10. Seulawah — Antologi Sastra Aceh (editor bersama L.K. Ara dan Hasyim K.S.), Yayasan Nusantara bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Khusus Istimewa Aceh (1995)
11. Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, Yayasan Ananda (1998)
12. Dari Fansuri ke Handayani (editor bersama Hamid Jabbar, Herry Dim, Agus R. Sarjono, Joni Ariadinata, Jamal D. Rahman, Cecep Syamsul Hari, dan Moh. Wan Anwar, antologi sastra Indonesia dalam program SBSB 2001), Horison-Kakilangit-Ford Foundation (2001)
13. Horison Sastra Indonesia, empat jilid meliputi Kitab Puisi (1), Kitab Cerita Pendek (2), Kitab Nukilan Novel (3), dan Kitab Drama (4) (editor bersama Hamid Jabbar, Agus R. Sarjono, Joni Ariadinata, Herry Dim, Jamal D. Rahman, Cecep Syamsul Hari, dan Moh. Wan Anwar, antologi sastra Indonesia dalam program SBSB 2000-2001, Horison-Kakilangit-Ford Foundation (2002)

Karya terjemahan:
1. Banjour Tristesse (terjemahan novel karya Francoise Sagan, 1960)
2. Cerita tentang Atom (terjemahan karya Mau Freeman, 1962)
3. Membangun Kembali Pikiran Agama dalam Islam (dari buku The Reconstruction of Religious Thought in Islam, M. Iqbal (bersama Ali Audah dan Goenawan Mohamad), Tintamas (1964)

Atas kerja sama dengan musisi sejak 1974, terutama dengan Himpunan Musik Bimbo (Hardjakusumah bersaudara), Chrisye, Ian Antono, dan Ucok Harahap, Taufiq telah menghasilkan sebanyak 75 lagu.

Ia pernah mewakili Indonesia baca puisi dan festival sastra di 24 kota di Asia, Amerika, Australia, Eropa, dan Afrika sejak 1970. Puisinya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa, Sunda, Bali, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan Cina.

Kegiatan kemasyarakatan yang dilakukannnya, antara lain menjadi pengurus perpustakaan PII, Pekalongan (1954-56), bersama S.N. Ratmana merangkap sekretaris PII Cabang Pekalongan, Ketua Lembaga Kesenian Alam Minangkabau (1984-86), Pendiri Badan Pembina Yayasan Bina Antarbudaya (1985) dan kini menjadi ketuanya, serta bekerja sama dengan badan beasiswa American Field Service, AS menyelenggarakan pertukaran pelajar. Pada tahun 1974–1976 ia terpilih sebagai anggota Dewan Penyantun Board of Trustees AFS International, New York.

Ia juga membantu LSM Geram (Gerakan Antimadat, pimpinan Sofyan Ali). Dalam kampanye antinarkoba ia menulis puisi dan lirik lagu “Genderang Perang Melawan Narkoba” dan “Himne Anak Muda Keluar dari Neraka” dan digubah Ian Antono). Dalam kegiatan itu, bersama empat tokoh masyarakat lain, Taufiq mendapat penghargaan dari Presiden Megawati (2002).

Kini Taufiq menjadi anggota Badan Pertimbangan Bahasa, Pusat Bahasa dan konsultan Balai Pustaka, di samping aktif sebagai redaktur senior majalah Horison.

Anugerah yang diterima:

1. Anugerah Seni dari Pemerintah RI (1970)
2. Cultural Visit Award dari Pemerintah Australia (1977)
3.South East Asia (SEA) Write Award dari Kerajaan Thailand (1994)
4. Penulisan Karya Sastra dari Pusat Bahasa (1994)
5. Sastrawan Nusantara dari Negeri Johor,
Malaysia (1999)
6. Doctor honoris causa dari Universitas Negeri Yogyakarta (2003)

Taufiq Ismail menikah dengan Esiyati Yatim pada tahun 1971 dan dikaruniai seorang anak laki-laki, Bram Ismail. Bersama keluarga ia tinggal di Jalan Utan Kayu Raya 66-E, Jakarta 13120.
Telepon (021) 8504959
Faksimile (021) 8583190
Pos-el: Alamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya

Dilansir dari situs Balai Bahasa Bandung

Berikut alamat situs yang mengulas tentang biografi Taufiq Ismail

TAUFIQ ISMAIL di Figur Publik

TAUFIQ ISMAIL di Wiikipedia Indonesia

TAUFIQ ISMAIL di Forum Bahasa & Sastra

45 Komentar

  1. oley said,

    wah, nih dia. aku pengen lebih tau tentang dia. q harap, TB (tongkronganbudaya) mau muatin beberapa dari puisi-puisinya. kalo bisa diterjemahin, kayak pada puisinya Sapardi yang di tulis oleh Muhammad Zaini di blog ini. ok!!

  2. Nongkrong said,

    InsyaAllah kami usahakan, terima kasih telah berkunjung

  3. kaito724 said,

    Tulisan artikel di blog Anda bagus-bagus. Agar lebih bermanfaat lagi, Anda bisa lebih mempromosikan dan mempopulerkan artikel Anda di infoGue.com ke semua pembaca di seluruh Indonesia. Salam Blogger!
    http://www.infogue.com/
    http://www.infogue.com/pengetahuan_umum/biografi_taufiq_ismail/

  4. kurainzan said,

    bagus lah perlu dikembangakan

  5. Fendy said,

    ok thx yah aku udah nemuin biografi nya taufik ismail

    soalnya buat tugas sekolah nih…..aku juga pengen kok terjemahan nya…trima kasih tim TB

  6. Floory said,

    Mksih yow!BiografiNya lengkap banget!Soalnya aku bener2 btuh bwat tugas School!Bravo aja deh!

  7. setya budi said,

    makasih infonya lengkap habis..aku kutip bolehkan? thanks

  8. Aisu Shansan said,

    makasih tas info biografinya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
    tugas mata diklat indonesianku jadi terbantu………….

  9. ilaaang said,

    mmmmmakaaasihhhhhhh yaaa da di bantuinnnnn

  10. RutH said,

    hehehehe tgs b.Indonesia keLar…
    thk Taufik Ismail

  11. s.s.alverca iz sammy litua said,

    hehehehehe ruth u ambil dri sini,ya?
    gw boleh ikutan,kan?
    finish,dech ama bu mt

  12. marizza said,

    makasih ya lengkap and detil bgtz blh ya aku copy dari sini, tugas b.indo nech…

  13. Nongkrong said,

    Pada semua komentar:
    Kami turut senang bila banyak informasi yang dapat membantu anda. Beberapa permintaan akan diusahakan secepatnya. Terima kasih.

  14. herman said,

    Thanks banget……. biografinya memuaskan

  15. Restu said,

    wah saya pengen jadi Taufik Ismail k2 nih??..

    mudah2an saya bisa….

    lanjutkan……….

  16. hafidzah said,

    thanks banged buat yang bikin biografi nya yah…
    tugas b.indonesia terbantu…

  17. hafidzah said,

    thanks banged buat yang bikin biografi nya yah…
    tugas b.indonesia akhir nya selesai…

  18. nu_RLz said,

    makacih yuah yg dh bkin biografinya
    tugasku akhrnya slesai

  19. Suryo Rizky Yangky said,

    muatin dunk puisi2 ny mba taufiq ismail… klu bsa dari yg plg lama ampe yang paling baru

  20. Suryo Rizky Yangky said,

    Ada bnyk tg ne,, disru cari puisi2ny Taufiq Ismail… tlg mautin yah puisi2ny…

  21. maharani deta putri said,

    aq pengn bget kayak bpak Taufik Ismail……
    punya banyk karya………..
    kgum dech!!!!!!!!!!

  22. whidi3 said,

    trims ya bwt biografi,nY

  23. IDONG said,

    WAW,,,COCOK banget buad tugas bahasa indonesia…tarengkyu yahh sangat uakeh,.,.,.,.,

  24. IDONG said,

    WAW,,,COCOK banget buad tugas bahasa indonesia…tarengkyu yahh sangat uakeh,.,.,.,.,josjos

  25. Ruang hati buat sang pecinta | kumpulan puisi sang pecinta said,

    […] taufik ismail […]

  26. uki said,

    wah
    taufik ismail harus d jadikan pahlawan nasional

  27. cucu adhikomara said,

    untuk bacaannya..bagus… buat tugas bahasa indonesia….
    terima kasih…

  28. yeni nur alfiah said,

    thankz ………. nyop.. finally I have finished my job……………

  29. nani said,

    ini dia biogeafi tokoh yang aku cari

  30. Dewi said,

    Aku mau tanya ada yang punya puisi Taufik Ismail yg judulnya “Makan Daging Saudara Sendiri’ tak? coz aq search ga dapet2, aq tau puisi ini waktu ikut lomba puisi 3 tahun yg lalu, tp antologinya hilang,…please, aq suka bgt ma puisi itu,…thnks kalo ada yg mau bantu…

  31. astuti said,

    thanks bgts,,,,,ats informsinya yg lgkap,,! aku boleh mgkopinya bwt tugs bhasa jwa kan,,,

  32. indah said,

    woooooow hebat,

  33. Zulfan said,

    PARTAI KOALISI SENIMAN INDONESIA
    PAKSI
    Mengucapkan :

    Selamat Hari Raya Idul Fitri
    1431 H
    Minal Aidin Wal Faizin
    Mohon maaf lahir dan Bathin

    Paksi Mengubah yang tak mungkin akan menjadi nyata

    Majulah Bersama Paksi
    Partainya orang muda
    Orang muda yang berpartai

  34. ginda Pubian Artikel said,

    baca2,, cari referensi sob… d tunggu kunjungan balik’y sob??? 🙂

  35. WahYou Eka Solo said,

    Mkasih.. infonya n slam knal bwt smuanya….

  36. Andin said,

    bolehkah ak tau alamat e-mail beliau??

  37. zhadhi said,

    wah makasih baget informasinya.
    cayo !

  38. ulfah said,

    Waaaah thanks banget yaaah tugas terbantu.thanks banget \(‾▿‾\) ┌(_o_)┐(/‾▿‾)/

  39. Timmy said,

    Wah, makasih sudah share. dapat juga tugas sekolah saya

  40. nabila said,

    aq mw tnya.. pantun karya taufiq ismail yg
    daun dilam di pintu raja
    bakar capa di pohon lontar

    smbungan ny ap..

  41. Tri Kurniawan said,

    saya mau ketemu pak tofik ismail???

  42. rePublik Sastra » Blog Archive » Taufiq Ismail Aktif Diberbagai Kegiatan. said,

    […] Alamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya Sumber Share/Bookmark Artikel TerkaitLeila Chudori Tampil di Festival Sastra Belanda Afrizal Malna; […]

  43. sarli said,

    makasih kami bs krjkn tgs berkat biografi ni

  44. gimin saputra said,

    salam bahagia buat tokoh sastrawan,,,

  45. gimin saputra said,

    BAGIAAN 1 PERSAHABATAN BERLALU BEGITU SAJA Tiada aku di ingat lagi oleh sahabat lama Seakan aku tidak pernah menjadi temannya Semuanya berlalu begtu saja Rasanya aku sudah terlupakan dalam buku persahabatannya Juga hilang tertimbun rongsokkan sampah Hingga akhirnya aku tidak terkenang oleh sahabat ku lagi Aku coba untuk mencarinya dan bahkan menemuinya Supaya aku jangan di lupaknnya Namun seribu kali sayang harapan itu tidak aku dapakan Setelah sekian lama akhirnya aku betemu dengan sahabat ku Saat aku duduk disampingnya bahkan sahabat ku Tidak lagi memperdulikan kehadiran aku Malahan dirinya sibuk dengan orang yang dianggap Sangat berarti dalam hidupnya saat itu Dia abaikan aku saat pujaan hatinya menghubungi lewat udara Dia ketawa begitu bahagia seakan aku tidak ada disampingnya Itu semua terus berlanjut hingga aku pergi tanpa berpamitan kepadanya Setalah kejadian itu baru aku sadari siapalah aku ini bagi dirinya Hanya sehelai kertas yang tidak ada artinya Hanya seonggokan daging yang tidak ada harganya Hanya segenggap kabut yang tidak ada nilainya Mungkin ini kah suratan garis kehidupan harus aku jalani Sahabat ku terima kasih untuk selama ini Telah bersedia bersama aku SELAMAT BERPISAH Dahulu kita sangat dekat Sedekat udara yang kita hirup Sedekat air yang kita minum Laksana kelopak bunga melati dengan tangkainya Tapi kini ikatan persahabatan menjadi air mata Kedekatan kita menjadi aurah kesedihan tiada tara Karena kita tidak lagi dapat bersama Maaf jika selama ini aku punya salah dan dosa Berharap pada engkau yang pernah menjadi sahabat ku Tidak akan lupa mendoakan aku dalam setiap sholat mu Tidak akan lupa untuk mengucap selamat makan sahabat ku Begitu juga aku terhadap mu tidak akan terlupakan bersama waktu Memang keputusan yang aku ambil untuk berpisah dengan mu Sangat menyakitkan bagi diri mu Tapi mungkin itu yang terbaik untuk mu Karena jika aku bersama mu sangat menyulitkan mu Sahabat jangan lah menangis hapus lah air mata mu Kita berpisah bukan berarti aku melupakan mu Diri mu akan selalu aku kenang dalam suka dan dan duka ku Begitu lah diri mu yang tidak terganti oleh siapapun di hati ku Sahabat selamat berpisah semoga engkau bahagia selalu Itu lah doa ku untuk orang yang pernah ada bersama ku Sahabat hanya ribuan terimah kasih terucap untuk mu Demi kebaiakan selama ini engkau pernah berikan pada ku TOLONG SATUKAN KAMI Tidak pernah aku memiliki sahabat seperti mu Tidak ada penganti seperti diri mu Laksana bulan penerang gelapnya malam ku Ibarat setangkai sapu lidi yang sama membahu Kini aku mengerti hanya dirimu yang memahami Tidak pernah terpikirkan untuk mencari penganti Karena ku masih menyayangi mu Karena ku masih mencintai mu Aku coba bertahan dari kisah ini Meski sering menjatuhkan air mata yang suci Walau terkadang rasa sakit yang dihadapi Disini ku mananti mu untuk kembali Wahai angin yang bertiup sampaikan kepadanya Wahai burung yang terbang katakan kepadanya Bahwa aku disini membutuhkan kasih sayangnya Walau aku tidak bisa memiliki dia sepenuhnya Sahabat…… Jangan pergi untuk meninggalkan aku Jagan pergi jauh dari aku Sebab aku sangat memerlukan mu Tuhan….. Tolong lah satukan kami Sahabat impian yang telah lama pergi TAK ADA YANG ABADI Hari ini.. Tak ada lagi puisi yang ku tulis untukmu… Hari ini.. Tak ada lagi kata-kata indah yang ku tulis untukmu… Semua terdiam dan membisu… Hanya tetesan air mata di pipimu… Sahabat…….. Hapuslah air matamu… Ku tak mampu lihat semua itu… Padamu, ku ucapkan sejuta terima kasih… Sahabat… Waktu telah mengantarkan kita… Pada satu titik pemahaman… Bahwa di dunia ini tak ada yang abadi… Sahabat…. Kini saatnya kita harus berjalan sendiri… Melangkah mengikuti takdir yang telah tergariskan… Dalam ruang dan waktu yang berbeda… Sahabat… Semoga waktu takkan membuat kita lupa… Bahwa kita pernah ada, kita pernah punya cerita… Walau perpisahan ini menyisakan luka… Tapi yakinlah… Bahwa kau takkan tergantikan… TERPASAK AKU AKHIRI Meski ku tahu Keputusan yang ku ambil ini Sangat menyakitkan hati mu Sangat menydihkan bagi diri mu Tapi jika tidak ku akhiri Aku takut diri mu akan bertambah sengsara Aku takut diri mu akan terluka Bila nanti kita terus bersama Ku berpisah dengan mu Ku pergi dari mu Bukan berarti aku akan melupakan mu Karena diri mu tak akan terganti di hati ku Kebaikan mu, keramahan mu kecantikan mu Akan selalu hidup di sanubari ku Sahabat maafkan jika selama ini aku punya salah pada mu Persahabatan kita mungkin sampai disini saja dulu,, Hanya doa ku kepada mu Semoga kebahagian selalu bersama mu Kegembiraan tak akan jauh dari mu Kesehatan jasmani rohani selalu menyertai mu Sahabat….. Bahwa di dunia ini tak ada yang abadi Kini saatnya kita harus berjalan sendiri Melangkah mengikuti takdir yang telah tergariskam Dalam ruang dan waktu yang berbeda Walau perpisahan ini menyisakan luka DEMI KEBAHAGIAN SAHABAT KU (RURA) Jika memang aku tak berarti bagi mu Ya aku tidak akan didekat mu Walau berat rasanya jauh dari mu Jikalau ku memang tak berguna bagi mu Ya aku tidak akan didekat mu Karena ku hanya sehelai tisu yang tak bermutu Jika memang aku tak berharga bagi mu Karena ku hanyalah sehelai uang yang tak laku Ya aku akan beranjak dari pandangan mu Jikalau aku memang tak bernilai bagi mu Karena ku hanyalah sampah yang bau Ya aku akan enyah dari tatapan mata mu Jikalau memang aku menjadi beban dalam hidup mu Seakan aku hanya bikin diri mu malu Karena kehidupan ku yang tak semaju kamu Ya aku akan mingir dari jalan langkah mu Jika aku hanya penyakit bagi mu Laksana nyamuk di hamparan sampah bau Ya aku akan tebang jauh dari indah tubuh mu Jika aku hanya secuil sembilu bagi mu Hanya buat mu terluka pilu Ya aku akan menghilang dari lembutnya hati mu Begitu takutnya aku mencampuri kehidupan mu Meski berat untuk berpisah dengan mu PESAN BUAT SAHABAT Sahabat…. Jika suatu saat kau membaca goresan ku ini Ingatlah saat-saat kita tertawa sambil menari Walau kini semua itu tak akan terjadi lagi Karena kau dan aku tak sehaluan lagi Sahabat….. Di sudut sepi berpintukan sejuta rindu Berkipaskan angin yang menambah pilu Seakan berjalan di lantai yang dipenuhi paku Semenjak kau pergi dari relung hidup ku Begitu aku sangat merindukan senyum kehidupan dari mu Sahabat….. Hanya satu pesan dari ku kepada mu yang jauh disana Ingatlah aku walau itu hanya sepintas saja Kenanglah aku walau itu hanya sekejap saja Jangan hapus nama ku meski sudah ada si dia Sahabat…. Aku yang telah kau tinggalkan pergi hanya berteman sepi Tidak akan melupakan apa yang telah terjadi Nama mu tidak akan terganti sampai darah ini berhenti Bayangan wajah mu tidak akan tersingkir hingga hanyat ini menghampiri Karena begitulah berartinya diri mu duhai sahabat sejati AKU MERINDUMU Ku tatap lembaran yang pernah kita ukir Ada bekas goresan di dinding hati ku Denyut-denyut perih menghujam pilu jantung ku Merinding ruang jiwa perih ku Maaf jika aku merindu mu Sosok jiwa pernah hadir di hari laluku Seiring melawan gelapnya malam kelabu Bermusik lagu orang bisu Kini engkau dan diriku tak bersama lagi Berada dalam jarak yang tak terpantau lagi Gerak yang tak dapat digapai Tawa mu yang mendamaikan Senyum mu yang memberikan kebahagian Di saat resa menyelimuti batin ku Di saat tangis menggantung di awan hati ku Tapi hanya sebatas rindu Pada sahabat masa lalu ku Karena rasa kita tidak lagi serupa Jalan kita tidak lagi searah Maaf aku jika aku merindu mu Maaf aku kali ini mengenang mu AKU MEMBUTUHKAN MU Sahabat…. Ini hari yang kesekian aku sendiri Ini bulan sekian aku seorang diri Ini tahun aku tanpa diri mu lagi Tidak kah terniat dirimu untuk menemaniku Untuk sekedar menghubungi diri ku Sahabat…. Bukankah aku ini juga sahabat mu Walau hanya seorang sahabat masa lalu mu Yang selalu membangkitkan amarah batin mu Yang selalu membebani langkah kaki hidup mu Sahabat…. Aku kesepian Aku kedinginan Aku butuh kehangatan Di sela waktu mu bersama yang lain Sahabat… Aku juga butuh nasehat mu Dalam menjalani roda kehidupan Dalam melawan nasib yang tak berhenti menggilasku Di sini aku terus menunggu mu BERJUMPA PASTI BERPISAH Dalam hidup dialam pana Setiap perjumpaan pasti berpisah pula Karena itu sudah menjadi takdir Yang Esa Perpisahan ini memang sedih untuk dirasakan Seakan hidup tiada kegembiraan Bagai berjalan dikelam cahaya bulan Begitulah hal yang diamali saat berpisah dengan mu Kecerian tawa ini terhenti mendengar kabar mu Kegembiraan bertukar dengan isak tangis pilu Kepergian mu dari sisi dan naluri Meninggalkan sejuta kenangan dihati Kenagan mu yang akan dibawa mati Meski sakit untuk dihayati dimalam hari Dalam perpisahan ini hanya satu harapan dari diri Kenaglah jiwa yang separuh mati ini Ingatlah kemana juga diri mu pergi Disini jiwa buruk ini selalu mengenang mu Selalu merindukan mu yang jauh dipintu pilu Keindahan bersama mu Tak akan terlupakan walau dimakan waktu Hanya do’a suci dapat ku berikan pada mu Demi melepas kepergian mu Semoga kebahagian selalu setia bersama mu TEMAN KU TELAH PERGI Tiada terasa waktu begitu cepat berlalu Bagai angin yang meniup aruh debu Membawa terbang keudara biru Mungkin tiada lagi untuk bertemu Begitu nasib yang ku alami Teman ku yang sejati Pergi tinggalkan aku yang dilanda sepi Hanya tangisan yang bisa ku ratapi Teman…. Kau pergi disaat ku butuhkan mu Kau berjalan disaat aku memerlukan mu Kau menghilang dikala aku mengingginkan mu Kepergian mu hanya meniggalkan kenangan untuk ku Terpaksa ku lepaskan duhai teman Walau sakit yang harus ku telan Karena ku tahu setiap pertemuan Pasti akan berakhir dengan perpisahan Teman….. Air mata pun kian terurai Laksana hujan yang membajiri bumi pertiwi Melihat lambaian tangan mu yang putih suci Lambain terakhir yang jadi kenangan dalam mimpi Teman…. Ku harap pada mu Meski berjahuan kau dan aku Namun diri mu akan tetap dihati selalu Meski waktu ini terus barlalu Juga begitu dengan diri mu yang jauh disana Ingatlah aku selalu Meski kau sibuk dengan waktu mu SAHABAT SEJATI Sahabat tak ubahnya atmosfer Dengan meredam sebuah energi besar Melindungi semua makhluk di bumi Menjadi sumber dari segala kehidupan ini Sahabat adalah keperluan jiwa yang mesti dipenuhi Dia lah ladang hati Bertabur kasih harum kasturi Dituai dengan penuh rasa terima kasih Dia adalah naungan dalam mencari kedamaian birahi Di kala berpisah dengan sahabat Sungguh sangat menyiksa hasrat Pedihnya begitu menyayat Karena separuh hati Telah dia bawa pergi Sahabat datang bukan hanya sekedar bersama dalam membunuh waktu Namun sahabat datang untuk menghidupkan sang waktu Sahabat mengisi kekurangan memberi jika kita tiada Dalam tetesan embun pagi tersirat kelembutannya Sentuhan kasih sahabat terbaik ku Buat jiwa ini selalu rindu Meski kini kita tak bersatu Tapi begitulah arti sahabat sejati bagi ku TEMAN KU ADA PERLU Ku selalu berharap kepada mu Ku selalu menantikan sayang dan cinta mu Ku tahu pasti bosan kalau aku berbicara tentang semua ini Hingga ada alasan yang kau dapatkan Untuk akhiri cerita ini Diri mu selalu berkata ” Maaf ya ada teman ku, dia ada perlu”” Meski sambungan cerita ini tidak tahu akan di ulang lagi Namun aku hanya bisa diam Karena itu semua hak mu Selesai kata mu ya aku tutup Meski hati ini sedikit berkata ”Ada sesuatu baru yang lama mulai dilupakan” Namun satu hal yang meski tahu bahwa rasa ini tidak pernah mati Meski telah coba untuk membunuhnya SAHABAT Sahabat… Wajah mu yang unik Membuat hati tidak berkutik Untuk melupakan disaat asik Di kala bermain dipantai klasik Sahabat… Jasa mu akan selalu aku kenang Dalam keadaan susah maupun senang Muarah kasih sayang mu akan selalu terkenang Lewat tawa mu yang gemilang Sahabat…. Nama mu akan selalu dehati Meski dikelabui rasa sepi Karena diri mu adalah cahaya dalam gelap ku Menjadi lampu dalam kehidupan ku Sahabat… Wajah mu, Tawa mu, senyum mu Tidak akan pernah pudar dimakan waktu Begitulah abadinya nama mu dihati ku Hingga hayat nanti menjemput diri ku SEBATAS SAHABAT Di malam hitam kelabu penuh sahdu Ku tatap kedipan bintang kehidupan Berchaya dengan begitu indahnya Menginggatkan aku pada sosok wanita Dulu pernah hadir dalam hidup ku Menggajak aku bercanda penuh rasa haru Mengenalkan akan arti kehidupan Meski itu hanya sebatas sahabat Begitulah mulianya kasih mu Tanpa mengharapkan imbalan dari ku Begitulah tulusnya cinta mu Demi perubahan untuk masa depan ku Tapi kini semuanya telah berubah Diri mu pergi dan tidak akan kembali Tinggalkan aku yang sangat membutuhkan diri mu Tinggalkan aku disaat persahabatan bersemi dihati ku Meski diri mu telah pergi dari sisi Namun diri mu tidak akan terganti Sampai nafas ku terhenti Walau itu hanya sebatas teman sejati . SAAT TERBARING SAKIT Sahabat… Saat diri mu terbaring sakit Tidak terdengar lagi tawa manja mu Tidak terlihat lagi senyum manis mu Di alam pana dan luas ini Sahabat…. Hidup aku terasa sepi Laksana hidup dihamparan pasir mati Hanya berteman hembusan badai Tidak ada tempat bercanda lagi Sahabat…. Aku berdo’a pada Tuhan Kuasa Semoga diri mu lekas sembuh Karena diri mu begitu berarti Demi menempuh hidup ini ARTI SAHABAT Sahabat… Diri mu laksana setetes air Jatuh dari langit yang bersinar Mampu menghijaukan bunga mawar Meski duri kehidupan mencakar Kehadiran insan seperti mu Membawah perubahan dalam waktu Laksana cermin putri salju Memberi penerang dalam hidup ku Kata-kata yang engkau umbarkan Baik dalam kesedihan maupun dalam kebahagian Bisa menghancurkan teka-teki kehidupan Saat ini sulit untuk dilawan Keberadaan hati mu dalam hatiku Sungguh sangat berarti dalam langkah ku Terciptanya mahluk seperti mu Sangat berjasa dalam jiwa keras ku Begitulah berartinya dirimu bagi ku . JANGAN LUPAKAN AKU Kenang lah aku duhai sahabat Di sela waktu bersama pacarmu Ingat lah aku duhai sahabat Dalam kebahagian bersama kekasih mu Rindukan lah aku duhai sahabat Di saat indah bersama belahan jiwa mu Sebutlah nama ku duhai sahabat Di balik kegembiraan orang yang kamu cintai Begitu ku berharap pada mu sahabat ku Begitu aku ingin selalu jadi sahabat mu Karena diri mu adalah inspirasi hidup ku Sejak dahulu hingga sekarang Hanya satu pinta hati ku pada mu Jangan lupakan aku duhai sahabat ku Meski kita telah terpisah jauh Dan ingatlah aku dimana pun diri mu berada Sahabat ku kau adalah tetap yang terbaik Sampai darah ini berhenti mengalir Sampai denyut nadi ini tidak berdetak Begitulah sahabat ku berartinya diri mu bagi ku KAU LUPAKAN AKU Diri mu yang dahulu telah berubah Kau anggap pertemuan kita dahulu Kebersamaan kita dahulu Canda dan tawa kita dahulu Kebahagian dan kesedihan kita dahulu Persahabatan kita dahulu Hanyalah secara kebetulan saja Bahkan kau anggap tak pernah terjadi Kau lupakan segalanya saat perpisahan terjadi Dan mengakhiri kebersamaan kita selama ini Kerinduan ku tiada arti bagi mu Karena ku kau anggap hanya orang tak berguna Juga seorang yang tak pantas untuk teman mu saat ini Karena diri mu telah hidup lebih maju dari aku Kau pergi jauh dari ku Dalam meningkatkan mutu, kuwalitas pola pikir mu Sedangkan aku apa hanya seperti mentimun bungkuk Tergolek-golek dalam lumunan orang bijaksana Meski kau lupakan aku disini Namun kebaikan dan jasa mu selama ini Tidak akan pernah terlupakan Makasih sahabat ku atas kebaikan mu selama ini TEMAN KU JAGAN LUPAKAN AKU Tiada ku sangka teman ku da lupa sama aku Tiada ku duga secapat itu kau lupakan aku Memang ku sadari Aku bukan lah teman yang baik bagi mu Juga aku tidak pantas jadi teman mu Karena aku orang yang tak punya Sedangkan diri mu adalah anak yang berada Jadi apa gunanya aku kau ingat Apa gunanya aku kau rindukan Hanya membuat beban dalam hati mu Tapi bagi ku kau adalah teman terbaik ku Tidak akan ku lupakan kebaikan mu Apa lagi jasa mu yang telah kau berikan Walau kau dan aku terpisah jauh Kejauhan dengan mu Tidak menjadi penghalang bagi ku Juga tidak menjadi alasan untuk melupakan mu Karena kau adalah taman terbaik ku Walau itu terjadi pada masa lalu . TEMAN SEJATI DAN TEMAN SAKIT HATI Memang sulit mencari teman sejati Seakan mencari jarum dalam tumpukan jerami Dalam menemani dan memahami isi hati Apa lagi rela hidup semati demi teman sejati Mencari satu teman sejati diantara ribuan teman Amatlah sulit bagaikan meniti diatas rambut Juga mencari berlian dalam kegelapan Juga mencari butiran mutiara dipadang pasir Namun sebaliknya banyak terjadi Teman sejati susah dicari Teman sakit hati banyak dijumpai Teman sakit hati Sangat lah mudah dicari Bagai kerbau makan dipadang rumput yang hijau Juga menampung air saat hujan turun Kenapa itu bisa terjadi Karena teman sejati Adalah tak harus memiliki Sedangkan teman sakit hati Hanya bisa menghabisi dan mebuat kita menangis Dan saat kita menagis dia malah ketawa Teman sejati derita kita adalah luka dia Kebahagian kita adalah kesenangannya DI KEBUN JAGUNG Sore kamis yang indah Memwarnai merah muda lidah Di hembus angin yang bertiup sepoi Menyentuh kulit berlapis kain sutra asli Di bawah langit yang cerah merona Terlihat sorak-sorai tawa manja Dari mulut teman yang sejawat Seakan tiada masalah yang melekat Di hamparan kebun jagung yang kecil Di terangi kobaran api berkayukan kerikil Membakar setungkul jagung yang masih muda Berbumbukan susu dan mentega Meski wajah terasa lelah sehabis pulang kuliah Dalam mencari kebahagian di masa depan yang cerah Hilang seketika saat bersama bergembira ria Sambil membakar jagung dan bermain api penuh rasa bangga Sungguh suatu peristiwa yang indah dan penuh makna Tak mungkin akan terulang untuk kedua kalinya Bagiakan peristiwa sejarah yang di alami dunia Juga suatu pembelajaran dan kenangan yang sangat berharga Saat bersama-sama dengan sahabat tercinta Kebahagian dan rasa gembira dalam kebun jagung Meninggalkan kenangan yang tak akan lekang Lekang oleh waktu yang terus menghadang Hingga badan di jemput yang maha penyayang SELAMAT BERPISAH Sahabat… Tiada terasa waktu begitu cepat berlalu Tiga tahun sudah kita bersatu Dalam menuntut ilmu Pada ibu dan bapak guru Dalam ruangan yang bertembokan batu Sahabat… Kehadiran mu didalam hidup ku Membawa perubahan dalam hidup ku Laksana cermin putri salju Memberi penerang dalam gelap hidup ku Sahabat… Kebahagian yang dirasakan Akan berakahir dengan sebuah perpisahan Canda tawa kebersamaan Berganti dengan air perpisahan Shabat… Meski kita tidak bersama lagi Tapi kisah dan kenangan tidak sampai disini Karena nama mu tidak akan terganti Sampai nafas ini berhenti Sahabat… Selamat berpisah Mohon maaf jika selam ini ku bersalah BAGIAAN 2 KELUARGA IBU ITU LAH AKU MEMANGGIL MU Ibu itu lah aku memanggil mu setiap hari Karena tanpa mu ku tak kan ada di dunia ini Tak terbayangkan berapa berat beban yang harus kamu hadapi Selama aku dalam kandungan mu sembilan bulan sembilan hari Ibu itu lah aku memanggil mu setiap hari Tidak berakhir derita mu meski aku telah terlahir ke dunia ini Bertubi-tubi rasa nyeri dan perih seakan bisa membuat mu mati Dalam membesarkan hingga ku tahu semua isi alam raya ini Begitu besar perjuangan mu bagaikan laut yang tak bertepi Ibu itu lah aku memanggil mu setiap hari Langkah demi langkah mu berlukisan sejuta inspirasi Dalam mengayomi dan menasehati jika aku dijalur kiri Meski terkadang aku menjatuhkan air mata mu yang suci Meski terkadang mulut ku lancang hingga hati mu tersakiti Namun amarah kemarahan mu berkata jagan kamu ulangi lagi Ibu itu lah aku memanggil mu setiap hari Sosok seperti mu adalah pahlawan dalam hati ini Sosok seperti mu adalah pelita dalam batin ini Ibarat telaga yang tak pernah airnya berhenti Begitu abadi kasih sayang mu di dalam hati Ibu itu lah aku memanggil mu setiap hari Hanya ribuan terima kasih terucap dari hati Hingga kau buat aku hidup seperti ini NENEK KU TELAH TIADA Kini hidup ku terasa sepi berselimutkan pilu Kini jalan ku terasa buntu berpagarkan gedung batu Kini langkah ku terasa kaku berbebankan sejutah rindu Semenjak kepergian mu dari hari-hari ku Walau berat namun harus aku jalani meski tanpa mu Nenek ku….. Terima kasih atas semua yang telah diberikan pada ku Semua kasih sayang yang telah engkau curahkan pada ku Semua pengorbanan yang telah engkau lakukan hannya untuk ku Begitu tulus niat mu tanpa menuntut balasan dari ku Nenek ku…. Kini disini aku merindukan saat bersama mu Merindukan nasehat dan kasih sayang mu Ingin rasanya aku berjumpa dan melihat wajah mu Walau itu hanya sepintas lalu dalam mimpi ku Tuhan ku….. Sesungguhnya aku tak rela kehilangan nenek ku Tapi aku sadar semuanya itu milik Mu Namun ku tahu semua ciptaan Mu akan kembali kepada Mu Begitu juga aku meski ku tak tahu bila waktu ku kembali pada Mu Oh…. Tuhan ku…. Jagalah dia selalu dan bahagiakan lah dia disisi Mu Berikan lah dia tempat yang suci di mata Mu Karena dia adalah nenek terbaik ku Selamat jalan nenek ku Disini aku selalu mendoakan diri mu Moga bahagia dengan alam mu yang baru IBU Ibu…. Tulus kasih sayang mu Suci dan mulia cinta mu Melebihi satu nyawa milik mu Semua hanya demi kebahagian aku anak mu Ibu…. Panas cahaya mentari membakar kulit mu Berderuk-deruk suara tulang tua mu Bekerja tanpa kenal waktu Namun semua itu tak surutkan semangat mu Semua hanya untuk aku anak mu ibu Ibu…. Sering aku menyati hati mu Kamu hanya menangis dan diam membisu Tidak sedikitpu terniat untuk memarahi ku Malahan ibu berkata pada ku Jangan kamu ulangi lagi anak ku Ibu…. Sungguh mulianya hati mu Maafkan lah anak mu ini Atas kesalahan yang terbuat selama ini IBU MAAFKAN AKU Ibu…… Engkau sirami kesedihan ku dengan senyum mu Engkau rangkul aku dengan pelukan mu Engkau didik aku dengan indah nasehat mu Engkau ajari aku dengan tutur kata lembut mu Engkau hujani aku dengan doa-doa mu Ibu….. Engkau jemur kulit mu demi aku Engkau kuras tenaga mu demi aku anak mu Engkau nyanyikan lagu senduh demi kesenangan ku Tak kenal siang dan malam menghadang mu Ibu…… Engkau tumpuan harapan dalam penderitiaan ku Engkau daya kekuatan dalam kelemahan ku Engkau tongkat tempat ku berdiri dari kejamnya waktu Ibu….. Engkau lah segala-galanya bagi ku Engkau lah pahlawan dalam hidup ku Engkau lah pelita dalam hati ku Ibu…. Ketulusan dan ketabahan dalam merawat ku Walau terkadang menetes air mata mu Karena kenakalan ku yang menyakiti hati mu Begitu besar jasa mu laksana seorang ratu Ibu….., Maaf kan lah kesalah anak mu ini yang tak tahu malu Atas sikap engkar atas suruhan mu Atas kata-kata yang tak pantas aku lontarkan pada mu KASIH IBU Dalam malam kelam diri mu terbangun Walau mata indah mu berat dibuka Karena tangis ku yang begitu nyaring Itu semua tidak jadi penghalang bagi mu Karena akan sayang mu padaku anak mu Belum hilang rasa lelah mu Dari menjaga ku di hari siang Mengajari mengenal alam dunia Dengan kasih sayang mu Sungguh muliah jasa mu oh ibu Cucur keringat dalam membesarkan ku Sakit senang engkau lewati Semua hanya demi keberhasilan ku Untuk masa depan ku yang panjang Ibu jasa mu tidak akan terlupakan Kasih mu tak akan pernah tergantikan Meski hidup ku sebagai pengantinya Begitulah besarnya pengorbanan mu Ibu ku demi akau anak mu AYAH KU PETANI KARET Ayah ku tercinta seorang petani karet Menuai hasil karetnya pada hari ahad Berangkat pagi hingga senja Demi mencari sesuap nasi untuk keluarga tercinta Tak dihiraukan panas membakar kulitnya Akar kayu rimba menusuk kakinya yang tua Semak belukar tempat hidup binatang buas yang harus dilaluinya Tidak menyurutkan langkah mu ayah ku tercinta Cucur keringat yang telah tercurahkan Hembusan nafas yang telah dikeluarkan Tenaga yang semakin hari semakain menurun Keriput tulang pipih mu gambaran perjuangan Namun semangat mu tak pernah pudar Meski terkadang langkah mu gemetar Begitulah pengorbanannya Sabagai seorang ayah dari anak-anaknya Juga sebagai seorang suami dari istrinya Dalam mencari nafkah tak kenal lelah Ayah begitulah besarnya jasa mu Tak akan ternilai oleh rupiah Tak akan terbayar oleh segudang emas Tak akan bisa digantikan oleh intan dan permata BAGIAAN 3 KEHIDUPAN AKU BUKAN DIA ATAU DIRINYA Diri ku bukanlah seorang foto model Bukan pula seorang perancang busana pakain model Hanya hobbi ku saja gemar berfoto gaya model Hanya kesukaan kusaja berpakain seperti para model Aku bukanlah seorang penyanyi tingkat tinggi Bukan pula seorang vokalis bend seperti giring nidji Suara ku flas dan hancur namun aku suka menyanyi Diri ku bukanlah seorang penari dancer Bukan pula seorang guru dancer Tapi aku sedikit bisa menari dancer Tak banyak aku mencipta puisi Karena aku bukanlah seorang penulis puisi Seperti penulis puisi taufik ismail yang terkenal hingga saat ini Namun itu semua cukup untuk mengisi hati yang sepi Ingin ku menulis kisah di masa dahulu Namun ku bukanlah seorang sejarahwan yang bermutu Hanya saja aku tak bisa menghapus memori masa lalu ku Dengan dia dan dirinya…atau dengan siapa saja yang pernah ada hadir dalam hidup ku Karena itulah aku dan hanyalah aku Bukan dia atau dirinya…bahkan bukan pula sesosok yang di damba Seperti para bintang filem yang di idolakan para pengemarnya Meskipun demikian aku suka dengan aku apa adanya RATAPAN ANAK KOS Berjuang dalam mencari jejak di masa depan Meski jauh dari kampung halaman Namun semua harus dijalani tanpa hambatan Demi merubah hidup yang susah selama ini telah menjadi suratan Tinggal di rumah orang yang di bayar Tidur dalam kamar yang beralaskan tikar Berbantalkan dari alas tangan yang tegar Terkadang menagis demi menahan lapar Ratapan anak kos tidak pernah berakhir Laksana gelombang yang datang bergilir Laksana embun di pagi hari yang terus mengalir Ini sangat terlihat di saat minggu-minggu terakhir Memang susuh untuk menjadi orang yang pintar Harus menderita seorang diri dalam belajar Bagaikan membaca sehelai kertas sambil berlayar Bagaikan betanam mawar di hamparan pasir yang lebar Seakan semua itu mustahil untuk dikejar Meski pahit yang banyak dirasakan Rasa semangat ini tidak akan tergoyahkan Meski badai topan yang datang mengoda untuk berhenti berjalan Demi mengenag orang tua yang hanya tinggal tulung pembalut badan Dalam mengharap hidup tidak lagi di hina orang lain Supaya tidak dikatakan orang yang tidak berpendidikan JIWA YANG SEPI Terpaku jiwa yang sepi dibalik kabut malam Muka muram seakan tak makan dua hari dua malam Begitu berat beban yang meredam di hati kelam Bagaiakan bunga tersiram api meriam Tetes hujan pun berbisik dengan tajam Tajamnya seakan menusuk tulang yang rungkam Membuat hati ini semakin mencekam Mengenang nasib yang selalu bergelut suram Meraung jiwa yang sepi bersama kerasnya kehidupan Berkunang mata menatap kebahagian orang lain Hati kecil pun berkata dengan nada yang sedikit pelan Kenapa jiwa seperti ini seakan dimakan jutaan sesalan Merintih-rintih jiwa yang sepi Jika terjatuh bagunlah dengan sendiri Meratap-ratap jiwa yang sepi Kalau sakit obati lah dengan sendiri Semangat jiwa ini seakan terasa mati Kecerian hidup ini seakan tiada arti Karena tak satu pun orang yang perduli Semuanya membisu dan purak-purak tuli Muak sudah jiwa dengan semua ini Ingin disudahi saja hidup ini Tapi harus gimana lagi sudah menjadi suratan diri Harus dijalani walau tiada yang menemani SEBATANG ROKOK CLAS MILD JATI DIRI Gelap malam semakin larut bersama waktu Resah hidup kian bergelut dalam kalbu Mengenang dirimu yang jauh di alam rindu Meninggalkan aku di hamparan sampah-sampah bau Sebatang rokok clas mild terasa nikmat Asapnya membasahi tenggorokan Menemani aura dingin Sedingin hati ku malam ini Aku sudah begitu lelah dalam kemarahan Aku sudah tiada berdaya dalam kelemahan Hanya sebatang rokok mampu buat bertahan Melawan kejamnya sapaan angin malam Sebatang rokok clas mild masih ku pegang Sambil menghayal ke awang-awang Di temani cahaya kunang-kunag Mengenang nasib malang tak kunjung hilang Secercah cahaya mentari pagi Sebatang rokok masih menemani Demi mengobati luka hati Demi jati diri aku hampir mati AIR MATA DALAM HUJAN Di sore yang kelam ditutup awan Hiruk pikuk suara gemuruh Angin berhembus menggoyangkan pepohonan Kedap kedip cahaya petir mulai melihatkan dirinya Tetesan demi tetesan air mulai menimpa tanah yang kering kerontang Lama kelamaan titiknya semakin besar dan deras Aku pun berjalan ditengah derasnya hujan Agar tiada yang tahu bila aku menagis Agar tiada yang melihat air mata ku Biar terlihat tersenyum meski hati ini lagi sedih Mengenang kesulitan hidup yang datang silih berganti Menggigil seluruh tubuh ku bentangkan kedua tangan Berkomat-kamit memohon pada Tuhan Berikanlah jalan kebahagian pada hamba Mu ini Lepaskanlah ikatan sengsara dari kehidupan hamba Mu ini Hilangkanlah penderitian yang tak bisa ku hadapi lagi Cukup kesedihan ini aku yang merasakan Cukup kepiluan ini aku yang mengtahui Meski aku dikelilingi mahluk hidup lainnya Mungkin ini memang jalan yang akan aku tempuh Akan aku kayuh seorang diri perahu kehidupan Meski berdayungkan tangan kecil PONDOK DERITA Di sebuah desa yang hijau Nampak berdiri sebuah pondok derita Bertamankan bunga-bunga indah Pelepas suka duka dalam hidup ku Walau beratapkan daun kayu Walau berdindingkan bambu Walau berlantaikan tanah hitam kelabu Namun mampu memberikan kenyamanan Saat kantuk menghampiri mata Ku jadi kan ia tempat beristahat Saat hujan turun kujadikan ia tempat berteduh Saat angin berhembus ku jadikan ia selimut Wahai pondok derita Hanya ucapan terima kasih Dapat terucap dari bibir ini Atas kesetian mu dari masa ke masa NASIB SEPERTI BUNGA Bunga…. Gerimis yang turun di pagi hari Membuat mu terbangun dan tersentak Tak kala tetes-tetes air mulai membasahi mahkota mu Bunga…. Mahkota mu yang indah Membuat sang kumbang tergoda Membuat diri mu mulai dipadangi Bunga….. Engkau mekar dipagi hari Menambah kesejukan embun pagi Menggoda hari-hari Bunga….. Dikala sang surya menyinari mu Engkau taburkan udara yang segar Ditiup angin yang lemah gemulai Bunga…. Aroma semerbak yang kau semaikan Membuat isi alam terlena dan tergoda Memancarkan sejutah kebahagian Bunga….. Anugerah dan rahmat yang berlimpah Telah diberikan oleh yang Maha Kuasa Tapi sadar lah, ingat lah,,, Dunia ini akan berakhir Kehidupan ini akan sirna Waktu akan begitu cepat berlalu Ajal akan selalu datang menemui mu Kapan dan dimanapun kamu berada MENGHADANG DURIAN DI PERKUBURAN Terpaku badan di buai angin malam Terkulai lemas di area perkuburan Suara jangkrik ribut tak mau diam Jarum nyamuk dengan tajam menyuntik badan Dingin kaki dalam tanah berlumpur Bercahayakan lampu dari obor Berpondokan dengan atap tikar Sambil menunggu jatuhnya buah durian Sendirian jiwa di bawah cahaya bintang Berjaga mata hingga fajar datang Hanya rokok sebatang menjadi teman Teman dalam menghadang durian Berdesak dan berdentung itulah bunyi durian Begitulah aku melewatinya setiap malam Hanya nongkrong di pangkal durian KESEPIAN JIWA Terkotai-kotai langkah kaki di alam sunyi Bekas jejak melukiskan caci maki Lambaian tangan seakan mengiris batin diri Seperti anak yang di tinggal ibu tiri Hanya nyayian isak tagis yang selalu menemani Pagi, siang, malam begitu sepi yang datang selih berganti Tanpa perduli dengan jiwa yang di ambang galau berhimpit sepi Hingga meraung-raung batin untuk bangkit namun tak berati Tetes bening air mata ini makin menjadi-jadi tanpa ada yang perduli Hanya sehelai tirai tempat bergantung diri untuk berdiri Meski bertubi-tubi ujung belati menghujam jemari-mari Tajamnya menikam kedalam ulu hati yang di mabuk sepi Bagaikan para penjajah lewat tanpa mengucap permisi Begitu rasa kesepian jiwa yang harus di hadapi tanpa ada menemani Berharap bantuan dari teman yang dulu dekat di hati Itu semua tak mungkin terjadi karena dia telah pergi Pergi jauh yang tak akan pernah kembali lagi Berharap tolongan seorang kekasih belahan hati Semuanya itu tak akan terjadi karena dia ada di alam mimpi Karena kekasih hati belum pernah didapati dari dulu hingga kini Begitu perasaian hidup seorang diri Hanya berteman angin yang sepi Berlampukan sejuta sunyi Tak tau pasti bila kesepian jiwa ini akan berakhir dari diri Tak tau pasti bila kesepian jiwa ini akan pergi jauh dari diri CURHAT LEWAT PUISI Setiap malam jiwa selalu berteman sapaan angin malam Berlampukan di ruang kamar yang sedikit suram Jemari lembut pun menari-nari di atas kertas buram Menulis ungkapan hati yang tak pernah tercurahkan Hanya asap rokok dan segelas air putih yang rela menjadi teman Menemani hingga larut malam bahkan pagi telah mengucap salam Dalam duduk yang berkursikan dan beralaskan sejuta pilu Mata melotot ke lembaran yang bertulis puisi rindu Berserakan sehelai demi sehelai bahkan terbang bersama angin lalu Membuat semangat hidup semakin redup dengan rasa malu Karena hidup tak seperti orang lain punya cinta dan tempat memadu Aku hanya bisa diam dan membisu Seakan tiada apa yang dapat aku lakukan bersama waktu Hanya menunggu dan terus menunggu Begitu siang dan malam yang aku lalui Semuanya bersuara yang sepi Beraurakan musik klasik yang sunyi Hanya lewat puisi-puisi pengobat hati Meski terkadang harus menagis dengan sendiri Mengenang nasib yang selalu seorang sidiri Kenapa ini harus terjadi Seakan tiada lagi tempat aku berbagi Apa lagi sama orang yang dekat di hati Apakah ini memang takdir yang harus di jalani Berjalan tanpa ada pendaping yang megiringi Selain tulisan puisi yang aku tulis sendiri DIKALA AKU SENDIRI Terasa lelah hidup ku Seakan duduk di atas paku Tajamnya menusuk kenaluri ku Mengenang nasib yang menutup tubuh ku Amat perih perjalanan langkah kaki Demi menuju baris yang tidak bertepi Semua itu terasa melekat di hati Di kala aku sendiri Tidak ada yang perduli aku Tidak ada yang mengenali aku Tidak ada yang mau mengasihi aku Karena ketidak punyaan aku Biarlah ku lalui semua ini Berurai air mata membasahi pipi Melintasi lautan berapi Walau hanya seorang diri CITA-CITA SI BOCA KECIL Lompat-melompat dengan girang anak kurcaci Mata melotot tanpa berkedip saat menatap indah pelangi Rambut terurai bergoyang tersapu angin surgawi Lemah gemulai lambaian tangan melambangkan kedamain birahi Senyuman manis ikut serta menabur sejutah warna-warni Serak sorai tawa memukau cakrawala yang hakiki Bagaikan kaki berpijak dihamparan biji berlapis emas murni Kilau cahaya memukau selera tanpa pambri Warnah berkilat membangkitkan amarah yang telah mati Memberontak langkah kaki untuk berlari Dalam menyusuri mimpi-mimpi yang selama ini masih misteri Seumpama boca kecil diberi sepeda mini Begitu besar niat untuk menyusuri jalan meski beranjau duri Meski maut yang menanti tiada perduli asal keinginan hati terpenuhi Itu lah cita-cita seorang boca kecil dalam menjalani kehidupan ini Meski terkadang harus merintih, menagis, untuk di lewati Bagaikan sayap yang patah tertembak peluru belati Helai demi helai bulu berjatuhan kelembah yang tak berpenghuni Namun semangat perjungan tak pernah meredup apalagi untuk berhenti Bagaikan para pehlawan yang rela mati demi bumi pertiwi Walau harus berhadapan hujan peluru para prajurit yang tak punya nurani Racun mesiu bisa membuat nafas ini tak lagi bernyanyi Namun sedikit pun tak gentarkan tekat nurani untuk bebas dari kompeni-kompeni Begitulah besarnya niat seorang boca kecil yang masih labil Dalam mencapai apa yang terpendam selama ini dihati KUPU-KUPU MALAM Di saat sang mentari membenamkan wajahnya Kegelapan pun memunculkan batang hidungnya Sang kupu-kupu malam pun bertebangan Di antara bunga yang tertutup kumbang Kupu-kupu malam penuh senyum Mengharap kumbang datang menghampiri Untuk menghisap madu kehidupan Yang lama tertahan di dalam batin Meski kupu-kupu malam tahu itu dosa Dalam memenuhi kebutuhan dunia Namun apa hendak di buat dan di kata Kesulitan dan penderitaan telah bertahta Ingin hati kecil sang kupu malam Untuk terbang jauh kealam yang suci Demi menghapus dosa yang terpaksa Dalam melawan kejamnya kehidupan AKU ORANG MISKIN BUKAN PENGEMIS Aku orang miskin tak punya berlian Hanya keyakinan pada pendirian Demi mencampai impian Aku orang miskin Jauh dari harta benda Hanya punya cita-cita Menjadi orang yang berguna Aku orang miskin Tak punya duit apa lagi emas Untuk dibanggakan pada dunia Seperti orang-orang kaya Aku orang miskin Tapi masih punya harga diri Juga bukan pengemis Demi mencari sesuap nasi RATAPAN ANAK RANTAU Dengan tintah hitam tangan ini menari-nari Selembar kertas tumpuan imajinasi hati Meski terkadang air mata berurai membasahi Begitu pahit hidup yang harus di lewati sendiri Bagaikan berjalan dibara api tanpa alas kaki Panas udaranya mencekik sampai ke lubuk hati Begitu nasib anak rantau yang kepedihan datang silih berganti Bertahun-tahun sudah hidup di rantau orang Rela tinggalkan kampung halaman yang tersayang Hanya untuk mencari sebongkah ilmu meski jauh dirantau orang Hidup di rantau orang tanpa sanak saudara Laksana seorang anak yang tinggal sebatang kara Hidup penuh tantangan dan bahaya di depan mata Seakan dikelilingi jurang yang curam dan binatang karnivora Namun tak ada rasa takut di dalam jiwa Demi kebahagiaan dan senyum keluarga Rasa takutpun sirna dan berubah menjadi kekuatan yang nyata Kadang rindu membelenggu jiwa Dikala kesunyian menikam hitam bola mata Namun do’a keluarga menjadi pengobat lara Dalam meniti kehidupan dunia pana Meskipun hinaan dan caci maki yang di dengar Namun itu tak menjadi penghalang dalam berlayar Karena hinaan menjadikan aku seorang yang tegar Karena caci maki menjadikan ku orang yang sabar Untk menempuh perjalanan hidup menuju kesuksesan AKU SEBATANG KARA Ku hidup sebatang kara Tanpa kasih sayang seorang ayah Juga cinta dari seorang bunda Tak pernah ku rasakan belainnya Disaat kesepian menunutup tubuh ku Tak pernah ku di nyayikan Saat kantuk menghampiri ku Hanya tetesan air mata Jatuh berderai mengenai lantai dunia Di kala menatap foto-fotonya yang terpajang Berbingkaikan plastik bercampur intan Karena mereka berdua telah di jemput Yang Kuasa Dan tinggalakan alam pana ini Menuju alam yang abadi Tingga lah aku yang berlinang air mata Hanya do’a suci yang dapat aku kirimkan Semoga beliau berdua hidup bahagia Di alam yang tak mungkin akan kemabli lagi . SAAT BADAN KU TERKULAI LAYU Tiada berdaya di atas tikar pandan Karena keras sakit yang bersarang di tubuh ku Tiada lagi kecerian terpancar di wajah ku Memang suram rasanya dunia ini Seakan hidup tiada berteman lagi Hanya selain selimut sutra ku pegang Sebagai teman saat dingin datang menerpa Oh…. Tuhan sungguh aku mohon pada Mu Berikanlah aku kesehatan Agar aku dapat bermain sama teman Juga membantu keluarga ku Oh….. Tuhan sungguh kesahatan yang kau beri Adalah sesuatu yang sangat berharga dalam hidup ku Melebihi apa pun yang ku punya Karena tanpa kesehatan tiada gunanya hidup ini KEMISKINAN MENCEKAM Derai air mata membanjiri alam Merendam badan kurus kalam Pontang-panting tulang mencari makan Dari miskin yang mencekam Berbaju lusuh bersandalkan kayu Monda mandir kian kemari di atas batu Mencari kerja untuk hidup waktu demi waktu Dalam melawan tebal kabut biru Beginilah hidup orang tak mapu Laksan raja tak beratu Tiada tempat mengadu Bila hujan turun mengguyur tubuh Hanya nyayian perut kosong Mampu menghibur rasa gersang Dari kelaparan yang menghadang Demi mendapatkan makan malam dan siang Jeritan dan rintihan hati Ingin beranjak jauh dari hidup miskin Namun semua tiada berarti lagi Karena takdir telah menggukirnya abadi Oh… Tuhan… Sampai kapan kemiskinan akan mencekam Tak tahan rasanya hidup dalam kesusahan HIDUP DALAM PERASIAN Di simpang jalan badan bertanggang Hujan dan panas nan dihadang Perut kosong air mata berlinang Mencari makan pagi hingga petang Isak tangis hidup dalam perasaian Selalu berkecamuk dengan kesusahan Bagaikan kuda bendi dengan pedati Membawa barang hingga tiba diperhentian Oh… angin bawah lah badan ini terbang Terbang jauh kedalam jurang Bulih nak nyu senang badan surang Di balik pintu sengsara dan malang Sakit dan pedih hidup dalam parasaian Bagia embun yang tercampur racun Bila di tuangkan kedaduan pohon Jiwa akan sakit dan mati dengan perlahan-lahan Tiada daya untuk melawan semua itu Seakan perasaian telah bertahta dalam kalbu Merintah penuh rasa haru dalam tangis pilu Hanya ratapan nasib yang bisa di pikul dalam waktu terus belalu KESETIAN HIDUP Berganti hari demi hari Bertukar bulan demi bulan Tahun pun tak ketinggalkan dalam berganti Tapi entah kenapa hidup ini selalu di kepung kesulitan Bila di lihat dalam dunia luar Banyak kekayaan yang bisa di dapat oleh siapa pun Bahkan banyak yang mati demi kejayaan dunia Tapi kenapa aku tidak bisa seperti mereka Mungkin Kesetian hidup harus begini Bergelimangan perasaian yang susah Dan cucur keringat yang bercampur air mata Dalam memenuhi kehidupan sehari-hari Oh..Tuhan ku Sampai kapan kah hidup ku Harus begini susah dan terasa tersepit Seakan diimpit batu kerikil Mungkinkah oh…Tuhan Ada kehidupan yang indah dan bahagia Akan ku dapatkan di masa yang akan datang Jika ada tolong tunjukkan jalannya REBULAN KELABU Dingin terasa badan di sapa angin lalu Jangkrik pun beryanyi merdu Sang kunang-kunang pun bercerita penuh haru Hati ini merasa malu seakan kenak rayu Tersipu pilu jiwa di bawah rembulan kelabu Bersuarakan tangis yang beruntu-untu Berkeringat yang membuat jiwa terpaku Mengenang nasib yang selalu di timpa batu Bergelimang badan dengan kesusahan Seakan membeli kaca yang telah pecah Meraung batin dalam kelam malam Seakan menghuni rumah berpintu besi Di bawah bulan kelabu di temani bintang kejora Di sini nasib di dendangkan dengan tahta raja Bersalungkan bambu yang tua renta Bergitarkan dengan tali yang penuh luka NASIB ANAK KECIL TUKANG KORAN Koran, koran, koran, koran,,,,, Koran bu, koran mbak, koran pak, koran kak, koran nya kawan,,,,, Itulah seruan suara merdu seoarang anak kecil tukang koran Demi membantu kebutuhan keluarga untuk mencari makan Berjalan kesana kemari sambil bernyanyi Mencari orang untuk membeli Meski kadang mendapat caci maki Namun tidak membuat hati untuk berhenti Begitulah nasib tukang koran yang membawa kabar setiap hari Tukang koran tak selalu bawa kabar baik Bahkan kini lebih banyak kabar buruk Dari presiden, koruptor, hakim diadili Sampai anak menganiaya ibu sendiri Begitu mulia perjuangan tukang koran Bagaikan seekor burung membawa sehelai surat untuk tuannya Meski berliku-liku jalan yang harus di laluinya Bahkan hinaan dari sama besar menghujani tubuhnya Namun semua itu tidak menjadi rintangan demi menyampaiakan berita Namun terkadang,,,,,, Kabar dari tukang koran membuat kita mabuk Kadang membakar emosi Menikam-nikam perasaan meluapkan amarah Mengacaukan pikiran melumpuhkan harapan Namun sehari saja tukang koran tak muncul Tidak ada membaca kabar hari ini terasa sepi BUAT AKAK SENIOR Senyum mu yang manis buat hati terpana Seakan hati tertancam panah dewi asmara Runcing matanya menyilaukan perlihatan mata Seakan tiada yang dapat aku lihat selain dia Lembut tutur bahasa dan katanya Laksana tetes hujan menghantam benteng penjajah Belanda Meluluhkan perasaan yang selama ini peka terhadap cinta Begitu kuat mangnet cinta yang dia punya Lewat tawa mu yang penuh manja Warnah merah gincu bibirnya Melambangkan kehidupan penuh bahagia Seakan bidadari yang datang dari surga Membawa sejutah kasih sayang yang tiada tara Ingin sekali hidup bersama dia untuk selama-lamanya Namun jiwa yang sepi ini sadar akan siapa yang aku suka Dia adalah kakak senioar yang telah dahulu merasakan pahitnya garam kehidupan dunia Telah banyak pengalaman suka dan duka yang dirasakan dia Sedangkan aku hanya boca kecil yang mengekuti ego asmara Meski aku tahu kalau dia tidak akan menerima Meski aku tahu kalau dia tidak akan cinta Karena ada perbedaan aku dan dia Namun itu lah namanya cinta yang tak dapat diduga Dari sudut pintu yang berteman sejuta gunda Bertiraikan bunga-bunga yang tak di haragai manusia Menunggu sambil berdoa pada Tuhan Yang Maha Kuasa Semoga apa yang aku rasa juga dirasakannya BAGIAAN 4 PERCINTAAN ENYAHLAH! Telah selesai aku bacakan segenap cerita yang kita goreskan, Telah aku susun segenap impian yang kau utarakan, Juga telah aku kukuhkan segenap keyakinan yang kau butuhkan, Dulu! Saat kau masih disini, Hingga kau berlari. Tinggalkan ku dengan semua lembaran pustaka yang kita bangun. Dan kini, bertebaran lah semua buku yang kita tulisi dulu, Maka kini enyahlah, tak perlu kau kembali. Kotori catatan ku lagii,,, LUKA MU LUKA KU JUGA Hembusan angin menyapa ingatan ku Membawa terbang melayang kealam mu Hati kecil pun ikut bertanya pada nurani ku Sedang mengapa diri mu yang jauh dari ku Begitu besar rasa khawatir ku terhadap mu Karena bahagia mu adalah kesengan ku Kegembiraan mu adalah semangat ku Begitu berarti diri mu bagi ku Meski pikiran mu tak seperti itu terhadap ku Tetapi ingat lah satu hal oleh mu Tangis mu adalah kesedihan ku Kepiluan mu adalah resah ku Sakit mu adalah derita ku Karena luka mu adalah luka ku Disini aku tak mau melihat mu Terluka oleh tangis pilu mu Karena ku tak sanggup untuk melihat semua itu SAYANG SEJATI ANAK GEMBALA KERBAU Sayang…. Dengarlah suara hati ku…… Saat ku rindu pada mu….. Sayang….. Mengenal mu adalah keinginan ku…. Menggingat mu adalah kebiasaan ku… Memiliku mu adalah impian ku…. Mencintai mu adalah detak jantung ku…. Merindukan mu adalah hembusan nafas ku…. Sayang…… Ku harap kamu mengerti Dengan perasaan ku ini Sayang….. MASA SILAM Di senja merah menawan Saat mentari mulai terbenam Menyeret jiwa kemasa silam Di kala cinta bersemayam Kini…. Semua Hanya tinggal sejarah Karena masa-masa indah Telah hilang musnah Di telan luka tak berdarah Kini…. Hanya bayangan semu Pengobat hati rindu Walau itu masa lalu Saat kau dan aku Merajut kasih yang sahdu SETIA MENUNGGU Di sudut pintu kerinduan Ku lihat embun yang tersenyum Menyirami cakrawala kerinduan Di antara rimbunnya kehidupan Hatipun semakin tertekun Saat angin bergelumun Mengenai tubuh di ambung kerinduan Di balik sutra yang ku tenun Sekian lama aku di undung rindu Seakan hastrat ku tertimbun salju Karena kau pergi bersama waktu Tinggalkan ku yang setia menunggu HARI YANG SEPI Di balik kesunyian hati Berdendang jarum dalam peti Membuat hari terasa sepi Seakan hidup hanya sendiri Bunga melati pun menari-nari Diatas lesung yang tersusun rapi Demi menghibur hari yang sepi Tanpa ada yang menemani Terkunci mata hati Dalam pelukan bidadari Karena hari yang sepi Telah bertahta di kerajaan sunyi TERJEPIT Terjepit hati di antara laut api Menghancurkan teka-teki kehidupan Hanya menuwai hasil kegagalan Di antara bunga yang tak menjadi buah Terjepit hati yang terdiam Karena sikap yang kejam Di antara cahaya yang kelam Membuat huidup semakin suram Ingin hati bangkit dari terjepit Melangkah kealam indah Menghirup udarah yang damai Hingga hati bahagia sampai menutup mata PENANTIAN TAK BERUJUNG Sang mentari merah berpijar Perlahan membenamkan wajahnya yang segar Langit mulai kelam dalam kegelapan malam Hanya terdengar suara jangkrik yang muram Dendang kehidupan beriramakan sejuta harapan Kilau-gemilau cahaya lampu jalanan Angin malam membawa pikiran teringat diri mu yang jauh disana Menetes air mata ke alam yang kehampaan tiada tara Meraung hati dalam penantian tak berujung Sinar rembulan pun redup buat jiwa semakin murung Kerinduan di jiwa yang terpaku seakan tak dapat di bendung Seakan izan terminum madu bercampur racun gunung Teringat wajah manja mu dalam lamunan ku Terbayang senyum manis mu dalam hening ku Sambil menatap cahaya pijar kunang-kunang yang berlalu Hanya pada sapaan angin terselip rasa rindu buat kamu Dalam penantian tak berujung ini Rela amarah gejolak cinta ini terkunci Meski sakit harus di hadapi Tapi demi kebahagain mu rela aku mati Walau itu sulit untuk aku jalani Dalam sujud dengan nafas terisak-isak aku berdoa Memohon pada Tuhan Yang Maha Kuasa Semoga kebahagian selalu setia bersama mu dimana pun berada Biarkan aku berjalan dengan sejuta pilu tanpa cinta Karena aku tahu kalau kamu dengan ku belum tentu bahagia PILU Pilu hati ku terhadap mu Di saat cinta bersatu Engkau pun belalu Tinggalkan aku bersama waktu Kini…. Ku melangkah dengan sendiri Diatas jalan yag berduri Tanpa senyum mu lagi Menemani hari-hari yang harus ku jalani Tak ku sangka dan ku duga Kepiluan membuat ku buta Buta karena cinta Cinta ku haya bertepuk sebelah tangan TERTUTUP RAPI Tertutup sudah pintu hati Saat engkau pergi dari sisi Menyisakan sejuta luka dihati Seakan tak dapat di obatil lagi Tak kan ku buka lagi Pintu hati yang telah tertutup rapi Meski engkau merayu untuk kembali Menyembuhkan luka dihati Tak akan ku buka lagi Pintu hati yang telah terkunci Meski waktu telah berhenti Meski darah tak mengalir lagi Agar engkau mengerti Betapa sakitnya di tinggal pergi Lalu datang untuk kembali Setelah engkau menyakiti JIWA YANG TERLUKA Teluka jiwa yang suci Teriris sembilu bercampur api Menghancurkan kebahagian di hati Karena cinta ku kau nodai tampa pamri Teganya kau lukai jiwa tak berdosa Dengan duri yang berbisa Menbuat hati layu tak berdaya Karena cinta ku kau campakan begitu saja Akan ku bawa jiwa yang terluka Mengembara berbekal air mata Menuju singasana taman cinta Terima kasih atas kelukaan Yang kau tancapkan di jiwa Kan ku jadikan pengalaman Dalam kehidupan ku kedepan BUKAN NIAT KU Hapus nama ku dalam ingatan ku Hapus kenangan saat kau bersama ku Hilangkan hati ku dihati ku Campakan ku jauh dari hidup mu Lupakan aku sampai batas waktu mu Karena cinta yang ku alami Tak lagi bisa bersemi Karena diri mu yang ku kagumi Kini telah berpindah hati Ku menyadari siapa diri ini Ku tak mau pikiran mu bercabang karena aku Ku tak ingin kebahagian mu ternoda karena aku Ku tak mau karena aku cinta mu runtuh Bukan aku marah pada mu Bukan aku benci pada mu Bukan aku pengen jauh dari mu Bukan aku ingin melupakan mu Mudahan dengan cintanya Dengan rasa sayangnya Dengan kehadirannya Hidup mu bahagia Karena kebahagian mu adalah kesenangan ku Biarlah kenangan indah saat bersama mu Ku jadikan sejarah hidup ku Pada mu Tuhan aku mohon do’a Semoga dirinya bahagia bersama sidia KENAPA INI TERJADI Ku tatap langit biru Seakan hilang diselimuti kabut kelabu Ku tatap bumi yang berputar Seakan hangus terbakar Kenapa ini bisa terjadi Aku juga tak mengerti Hati ini sakit seakan tertancap duri Air mata jatuh dengan sendiri Setalah diamati dengan hati sedih Penyebab semua ini terjadi Karena orang yang disayangi Karena orang yang dicintai Memilih dia dari pada aku sendiri Meski pun aku tidak lagi dihati mu Meski pun senyum mu bukan untuk ku Walau pun tidak ada waktu untuk bersama ku Walau pun do’a mu bukan buat ku Meski diri mu mulai melupakan ku Tetapi ketahuilah bahwa aku tidak akan pernah sesaat pun melupakan mu Karena nama mu telah ku tanam di sudut hati ku Karena aku tidak pernah ingin membuang mu dihati ku MALANG NASIB Oh…. Tuhan… entah kenapa Setiap akau berjumpa dengannya Aku seakan memandang surga Setiap aku berkata Hanya menyanyikan namanya Hidungku seakan menghirup harum aromanya Tidak pernah aku temukan seperti dia Karya Tuhan yang paling sempurna Dibawah telapak kakinya aku rela berbaring tanpa daya Setiap malam selalu ku dambhkan kehadirannya Setiap langkah ku hanya ingin berjalan bersamanya Tak pernah berhenti bercerita kekaguman ku padanya Tak pernah terpikirkan untuk melupahkannya Malang nasib badan seorang diri Setelah ku utarakan cinta ku padanya Setelah dia mengetahui apa kata hati ini Dengan santai dia bilang “aku telah jadian dengannya” Mengapa dari awal kita berjumpa Tak dia tunjukkan kalau sudah ada yang punya Tetapi aku tak tahu itu benar atau salah Atau hanya alasan untuk menolak cinta ku Kini dia memilihnya dan mencintainya Tinggalkan aku disis seorang diri berhati sedih KAU SELALU KU RINDU DAN KU CINTA Andaikan…. Saat ini kita masih bersama Pasti hidup ku lebih bermakna Karena di hadiri seorang wanita Yang selalu ku sayang dan ku cinta Begitu banyak kenangan terindah Yang selalu membuat hati ku gembira Demi memacu pedihnya amarah Di saat hati ku tengah gelisa Namun…. Tiada ku duga dan ku sangka Ku hanyalah manusia biasa Membuat mu terluka Di saat kita bertatap muka Kau pun meneteskan air mata Sambil menahan pedihnya luka Di tengah panasnya suasana Yang menghantui hubungan kita Mungkinkah kita akan kembali bersama Merajut kebahagian yang dulu ada HAKIKAT CINTA Sesungguhnya cinta itu Tak mau di sakiti Apalagi untuk di lukai Oleh orang yang di cintai Sesunggunhya cinta itu tak buta Dan tak mau di butakan Apalagi cinta itu buta Karena di dustai Sesungguhnya cinta itu bisa mendengar Apa yang tak di bicarakan Mengerti apa yang tak di jelaskan Karena cinta itu suatu kata yang indah Sesungguhnya cinta itu suci Di saat kita beri perhatian Apa lagi bila di siram dengan kesetian Karena cinta itu tercipta dari hati LIKU-LIKU CINTA Kasih sayang ini tak akan hilang Oleh waktu dan ruang Meski di antara kita ada jurang Menghambat kita untuk bertemu pandang Namun hati ini tak akan menyerah Meski bercucuran darah Tuk menghancurkan jurang pemisah Hingga terbuka pintu kasih Kan ku satukan cinta kita Meski berjuang penuh luka Kan ku ikat cinta kita Di lubuk hati yang peka Dengan penuh rasa bahagia . KARENA CINTA Cinta adalah anugerah Dari tuhan yang maha kuasa Cinta adalah sebuah kata yang indah Kaya akan makna Tapi…… Karena cinta orang bisa tak berdaya Karena cinta orang bisa gila Karena cinta orang bisa buta Karena cinta orang bisa sengsara Karena cinta orang bisa terluka Karena cinta orang bisa sangketa Karena cinta orang bisa kehilangan nyawa Karena cinta orang bisa lupa Lupa laut lupa daratan Tapi…… Karena cinta orang bisa gembira Karena cinta orang bisa berkuasa Karena cinta orang bisa bahagia Seakan dunia terasa surga HANYA SENYUM MU Terserak darah di dada Detak nadi begitu kencang Hembusan nafas terasa sesak Mengenang senyuman mu Saat pertama kali kita jumpa Senyuman mu yang begitu manis Seakan membangkitkan jiwa ku Yang telah lama terkubur Begitulah kuatnya senyum mu Ibarat membangkit batang terendam Senyum….. Hanya ucapan terima kasih Atas kerelaan mu yang telah memberi Aku semangat untuk menempuh Hari-hari yang akan ku lalui SEANDAINYA CINTA BISA ? Seandainya cinta bisa berbicara Pasti ia akan menangis saat teluka Pasti ia akan menjerit saat di hina Karena cinta bukan sembarang kata Seandainya cinta bisa bergerak Pasti ia tak mau di injak Pasti ia akan menghindar saat di tembak Karena cinta bukanlah hewan ternak Seandainya cinta bisa melihat Pasti ia tak mau dilaknat Pasti ia tak mau di pikat Karena cinta bukanlah alat Seandainya cinta bisa berbisik Pasti ia akan menyanyi dengan asik Menyanyikan lagu klasik Membuat hati jadi tertarik KEKEJAMAN CINTA Cinta bagaikan racun dunia Laksana semburan api neraka Membakar hitamnya dada Meningalkan sebongkah luka Cinta laksana jari selembut sutra Bisa membuat hati sengsara Bila kukunya rucing mengasa Jantung orang mencintainya Cinta seperti letusan meriam Mengenai naluri yang kelam Membuat jiwa selalu terhukum Karena sakit yang menikam Cinta bisa membuat hati terhina Cinta membuat hasrat sengsara Seperti menyiram bunga dengan air mata Begitulah kejamnya cinta bila tak bahagia GADIS PUJAAN Hati mu seputih awan Senyum mu semanis madu Tutur kata mu selembut sutra Hanya diam seribu bahasa Disaat ku tatap paras cantik mu Disaat aku mendekati mu Hanya getaran cinta yang kurasakan Wahai gadis pujaan ku Izinkankan lah aku Menjadi pelangi di hati mu Memberikan warnah begitu indah Menumbuhkan sejuta kasih sayang DARLING… Darling… Listen my conscience My moment long you Recognizing you my desire Considering you can my Owning you my dream Loving you my heart tick Longing you gasp me Me hope you understand With my feeling this Darling…. MAKNA CINTA Kata cinta memang indah Bila di hiasi dengan kebahagian Cinta memang menawan Bila disiram dengan kasih sayang Cintah laksana salju Bila kepanasan menjelma Cinta seperti air mengalir dengan sendirinya Hinga mencari tempat untuk menggenangi diri Cintak tak ubahnya lilin kecil yang berpijar dimalam kelam Begitulah cinta bila tumbuh dengan ketulusan dan kesucian KUBURLAH DERITAMU Kuburlah deritamu Di balik awan kelabu Timbulkan lah ceria mu Menyosong masa muda mu Hancurkan lah rasa sedih mu Dengan kerasnya batu Bangkitkan lah rasa bahagia mu Penuh harapan dan senyum mu Hilangkan lah keresahan dijiwa mu Tutup semua itu dengan tawa mu Taburkan lah benih cinta mu Di taman bunga haru biru Hapus lah semua duka mu Berairkan sejuta kasih mu Angkat lah tubuh mu dari belenggu Selalu menahan langkah mu BALASAN CINTA MU Gemuruh jagat raya getarkan ku Angin berhembus terasa hangat bagi ku Nyayian burung menyakitkan pendengaran ku Mendengar kata perpisahan dari mu Aku sangka cinta mu pada ku Akan abadi selamanya untuk ku Sayang mu hanya untuk ku Tapi semua berubah tampa kenal waktu Kasih ku….. Apa salah dan dosa ku Hingga mahligai cinta berhenti diam terpaku Diri mu pergi tinggalkan aku dengan perasaan rindu Saat jiwa ini memerlukan diri mu Sayang… Ini kah balasan cinta suci ku Ini kah balasan cinta sejati ku Bagaikan kulit tersayat sembilu Beruraikan air mata pilu ku KEHENINGAN MALAM Dalam keheningan malam Berkawankan kabut tajam Sakitnya memakan jantung hitam Karena sikap yang kejam Berurai air mata yang bening Jatuh menimpa dunia kering Terasa berjalan diatas ranting Mengenang kata-kata keras menenting Sakit terasa membunuh batin Luka hati tidak tertahankan Atas sikap yang di berikan Seakan hidup teracun sesalan Begitulah sakit di rasakan seorang diri Laksana daging tertusuk duri Runcingnya seakan merobek sanu bari Karena di tinggal sendiri bersama sepi TANPA DIRINYA ? Terasa hampa alam luas ini Jika dijalani seorang diri Begitu sunyi dunia terasa Bila dilalui tampa si dia Sepi hidup dalam keramaian Karena tak punya gadis idaman Kepiluan seakan membunuh badan Karena tak ada tempat mengadu kerinduan Begini nasib orang tak punya cinta sejati Tak ada tempat untuk memanjakan diri Oh… Tuhan Kuasa Tujukkan lah di mana dirinya berada Katakan lah di mana rimbahnya Tak sanggup rasanya hidup tampa dirinya BUNGA CINTA Tumbuh sudah bunga cinta Tumbuh penuh keindahan Memberi kenyamanan di hati Atas siraman yang engkau beri Engkau siram bunga cinta Penuh rasa kasih sayang Engkau pagar bunga cinta Penuh rasa tanggung jawab Membuat bunga cinta enggan layu terkulai Mekar sudah si sari bunga cinta Di antara ranting yang tertiup angin Menaburkan sejuta pesona kehidupan Antara dua hati inzan manusia SEBATAS MIMPI Saat ku tertidur lelap Antara mati dan hidup Engkau datang menghadap Menjadi bunga tidur dalam mimpi ku Engkau bernyanyi penuh keceriaan Engkau berdongeng dalam kelelapan Menambah indahnya kegelapan malam Kehadiran mu…. Membuat hati ini berbunga-bunga Membuat jiwa ini bahagia Laksana dunia milik berdua Kehadiran mu…. Bangkitkan jiwa ku Hidupkan amarah ku Dari keras himpatan batu Meski kehadiranmu Hanya sebatas mimpi dalam tidur ku TAK BISA DAPATKAN Dalam dunia ada kebahagian Tapi kita tidak bisa dapatkan Karena butuh pengorbanan Kadang jauh dari kemampuan Dalam jiwa kita ada perasaan suka Dinamakan dengan rasa cinta Namun terdiam seribu bahasa Ketakutan bila di tolak menggunci mulut berkata Hanya apa di rasakan dalam hati Rasa sedih yang silih berganti Hanya bisa meratapi nasib diri Juga salahkan tuhan tidak adil pada diri Bukan Tuhan tidak adil pada diri Tetapi diri tidak punya rasa berani Dalam mencurahkan kehendak hati Karena tanggung jawab kurang pada diri KEKASIH HAYALAN Melayang otak kealam maya Bertemu wanita tercinta Duduk di dermaga sambil berkaca Berhiaskan senyum kata manja Menerawang akal kealam angan Berjumpa kekasih hayalan Berjalan berdua berpegangan tangan Sambil menghitung bintang yang berjejeran Cinta memang indah walau dimana saja Terasa dunia hanya milik berdua Baik dunia khayal maupun dunia nyata Begitulah nikmatnya rasa cinta Karena cinta adalah hidayah yang kuasa Bagi umat untuk hidup bersama Menjalin dua hati manusia yang berbeda Menjadi kasih sayang dan cinta CINTA SAMPAI MATI Cinta memang berarti bagi kehidupan Laksana lilin kecil dalam kegelapan Bagaikan setetes air dalam kehangatan Juga sebatang kayu untuk jembatan Bila cinta telah bertahta dalam jiwa Hidup begitu terasa indah dan bahagia Tidak ingin berpisah hanya sementara Karena perasaan cinta mati sama si dia Cinta dihati miliknya sendiri Sampai jiwa ini mati Sampai nafas ini berhenti Tidak akan pernah terganti Karena cinta ini sampai mati SAYANG KAMU Sayang… Buat lah hidup ku bahagia Walau hanya sementara Sayang… Berikan lah aku cinta suci mu Meski semua akan berakhir di ujung waktu Sayang… Curah kan lah rasa di hati mu Hanya berbungakan rasa rindu Sayang…. Tak ada yang lain di jiwa Selain dirimu yang ku puja Sayang… Kehadiran mu di alam ku Bagaikan malam di terangi bulan Sayang… Hanya jiwa mu yang selalu terkenang Saat sepi menyonsong datang Sayang… Di dunia hanya kebahagian bersama mu yang ku harap Tak ada yang lain selain wajah mu yang ku tatap Sayang… Kasih dan sayang mu Kan ku bawah sampai akhir waktu BIAR AKU BEGINI Menangis hati ku saat kepergian mu Tinggalkan sejuta luka dan seribu janji Pernah kau ucupkan dulu di hadapan ku Kini semua hanya janji tinggal janji Diri mu pergi di saat cinta berbunga-bunga Berdaunkan kasih sayang yang suci Namun semuanya kau buat layu terkulai Jatuh berguguran kebumi dengan rasa kering Hanya do’a suci ku sembahkan pada Tuhan Tabahkan lah hati yang tersakiti ini Demi menghadapi cobaan yang engkau beri Akan aku obati sendiri sakitnya hati Biar lah aku begini Mungkin sudah suratan diri Untuk hidup sendiri dan tersakiti Tidak akan aku sesali semua yang telah terjadi UNTUK BISA HIDUP BERSAMAMU Memburu bauk aroma cinta Jauh di balik bukit Himalaya Tajam butiran pasir hangat menyala Tak surutkan tekat burahi dada Jurang curam hutan belantara Hembusan angin gaung binatang buas Semua mesti di lalui sendiri Demi mendapatkan setetes cinta suci mu Tetes cinta mu begitu berharga Melebihi satu nyawa yang aku punya Dalam belayar di

Tinggalkan komentar